Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta menggelar seminar yang mengambil tema Dakwah Transformatif dalam Perspektif Sosial Budaya, di Masjid Al Azhar Cempaka Putih, Rabu (16/12/2014).
Tampil sebagai pembicara KH Zarkasyi Saiman dan KH Dr. Hamdan Rasyid, MA dengan moderator KH Yusuf Aman MA. KH Zarkasyi saat memaparkan materi menyatakan jika Dakwah merupakan media yang membentuk manusia seutuhnya yang akan selamat dunia dan akhirat. Dakwah mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran.
“Dakwah itu tidak dengan kekerasan. Cara berdakwah juga harus disesuaikan dengan perubahan masyarakat karena pengetahuan,” kata KH Zarkasyi.
Masih menurut KH Zarkasyi, Dakwah saat ini harus diikuti dengan perbuatan nyata dengan turun langsung ke masyarakat, seperti ke pasar-pasar tradisional. Dakwah dikatakan berhasil jika telah terjadi perubahan positif di masyarakat.
Pembicara kedua adalah Dr Hamdan Rasyid menyebutkan soal ciri masyarakat modern yaitu berpikir dan bersikap rasional, disiplin. Miliki etos kerja yang tinggi, sangat menghormati kebebasan individu, namun sangat materialis dan sekuler. Beliau pun menjelaskan soal sifat-sifat dari transformatif yang menjadi tema besar seminar, yaitu profesional, rasional, santun dan bijaksana, serta menerima kebudayaan modern secara selektif.
“Untuk itu, jika ingin jadi Dai tranformatif, perlu miliki strategi khusus seperti memperkuat jati diri dan karakter sebagai pengikut Uswah Rasulullah SAW,” kata Dr Hamdan. Strategi kedua, Dai harus meningkatkan pengetahuan dan pendidikan. Ketiga, memperluas jaringan dalam dan luar negeri. “Memperluas bacaan dan informasi serta memaksimalkan perannya sebagai pemimpin umat,” kata Dr. Hamdan.
Teks:Taufik/Ed:Firman