• Pedoman Siber
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
Tuesday, 13 April, 2021
  • Login
Majelis Ulama Indonesia Provinsi DKI Jakarta
  • Home
  • Profil
    • Sejarah MUI DKI Jakarta
    • Pimpinan MUI DKI
    • Bidang-Bidang
  • BeritaTerbaru
  • Fatwa
  • MUI Kota
    • MUI Jakarta Pusat
    • MUI Jakarta Selatan
    • MUI Jakarta Barat
    • MUI Jakarta Utara
    • MUI Jakarta Timur
    • MUI Kep. Seribu
  • About Us
  • Tanya MUI
No Result
View All Result
Majelis Ulama Indonesia Provinsi DKI Jakarta
  • Home
  • Profil
    • Sejarah MUI DKI Jakarta
    • Pimpinan MUI DKI
    • Bidang-Bidang
  • BeritaTerbaru
  • Fatwa
  • MUI Kota
    • MUI Jakarta Pusat
    • MUI Jakarta Selatan
    • MUI Jakarta Barat
    • MUI Jakarta Utara
    • MUI Jakarta Timur
    • MUI Kep. Seribu
  • About Us
  • Tanya MUI
No Result
View All Result
Majelis Ulama Indonesia Provinsi DKI Jakarta
No Result
View All Result

Guru Madjid Pekojan : Ahli Falak, Penyusun Taqwim An-Nayyirain

kiki by kiki
30/04/2016
in Tokoh
0
Home Lainnya Tokoh
0
SHARES
307
VIEWS
Share on Facebook

Baca JugaBerita Lainnya

Mengenang Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf, Bukit Duri

Syekh Sulaiman Al-Khatib: “Yang Menimpa Suriah Perlu Perhatian Badan-Badan Internasional…”

Saat Ulama 16 Negara Berbincang Seputar Dakwah Ibukota

Nama lengkapnya Abdul Madjid, lahir di Pekojan, Jakarta Pusat tahun 1887. Ayahnya bernama KH. Abdurrahman bin Sulaiman bin Muhammad Nur bin Rahmatullah. Buyutnya yang bernama Rahmatullah ini dikabarkan masih keturunan Pangeran Diponegoro yang datang di daerah Kebayoran Lama karena mengikuti sayembara menaklukkan macan buas yang meresahkan masyarakat. Atas keberhasilannya mengalahkan macan tersebut, ia diberi sebidang tanah sesuai dengan bunyi sayembara.
Guru Madjid belajar agama kepada ayahnya sendiri, KH. Abdurrahman, sebelum bermukim di Makkah dan mengaji antara lain kepada Syekh Mukhtar Atharid dan Syekh Sa`id Al-Yamani. Di Makkah, ia mendalami ilmu fiqih, ushul fiqih, tafsir, hadits, dan beberapa cabang ilmu bahasa Arab. Tetapi, Guru Madjid dikenal sebagai alim ahli tasawuf, ahli tafsir, dan terutama sekali ahli ilmu falak. Bagi murid-murid dan orang yang mengenalnya, Guru Madjid dikenal banyak menunjukkan keluarbiasaan, yang dalam bahasa Arab disebut Khariqul `adah. Di antara peristiwa luar buasa yang diingat para muridnya adalah ketika Guru Madjid dan para muridnya terhindar dari bahaya tertimbun reruntuhan masjid di jalan Pecenongan yang sedang digunaknnya untuk mengaji. Di kisahkan, ketika Guru Madjid dan salah seorang ulama lain, KH. Abdurrahman, sedang mengajar mengaji, tiba-tiba ia memperoleh firasat untuk memindahkan acara pengajian ke serambi masjid. Sekitar 15 menit kemudian, bangunan utama masjid itu roboh dan tinggal serambinya yang masih tegak. Guru Madjid  juga tidak dapat dilepaskan dari sejarah dan perkembangan tempat rukyatul hilal di Menara Masjid Al-Musyari`in, Basmol, Jakarta Barat,  yang juga tidak tidak terlepas dari kiprah dan keterlibatan  Habib Usman Bin Yahya , Mufti Betawi.
Habib Usman bin Yahya sebagai seorang mufti yang menguasai berbagai bidang ilmu ke-Islaman, termasuk ilmu falak,  pada waktu itu melihat di sebelah barat Betawi terdapat dataran tinggi, dikenal dengan nama Pisalo atau Basmol, yang karena tingginya sampai hari ini tidak pernah kebanjiran. Pada waktu itu, daerah Basmol hampir seluruhnya digunakan sebagai area persawahan dengan cuaca dan pemadangan ke arah ufuk barat yang sangat baik dan memenuhi syarat untuk dijadikan tempat rukyatul hilal. Karena itulah Habib Usman terpikat dan menjadikan Basmol sebagai tempatnya untuk melakukan rukyatul hilal. Sepeninggalan Habib Usman yang wafat pada tahun 1913, Basmol tidaklah redup sebagai tempat favorit masyarakat Betawi untuk ngeker bulan. Ulama yang kemudian menggantikan posisi Habib Usman adalah Guru Madjid. Ketika Habib Usman wafat, ia berumur 26 tahun. Ia sempat mengarang kitab falak yang berjudul Taqwim an- Nayyirain berbahasa Arab-Melayu yang menjadi rujukan hisab para perukyat hilal di Pesalo Besmol selain kitab Sullam an-Nayyirain. Begitu terpikatnya dengan daerah Pisalo Basmol, ulama asal Pekojan ini bahkan ketika mau wafatnya meminta agar jenazahnya dikuburkan di tempat ini. Sekarang, makam beliau berada tepat di depan Masjid Al-Musyari`in, Basmol, Jakarta Barat bersama dengan beberapa makam lainnya. Untuk membedakan dengan makam lainnya dan agar mempermudah para penziarah, makamnya diberi kramik warna biru. Masyarakat Betawi Basmol sangat menghormatinya sehingga setiap tahunnya, yaitu pada minggu ke-2 di bulan Sya`ban selalu diselenggarakan haulan beliau.
Seiring dengan waktu, pemandangan di Pisalo Basmol ke arah ufuk barat mulai terhalang oleh bangunan. Terlebih sawah lapang yang dijadikan tempat rukyatul hilal dijadikan lintasan kali yang cukup lebar. Dikarenakan tidak lagi memungkinkan, menurut KH. Ahmad Syarifuddin Abdul Ghani,MA tokoh dan penerus rukyatul hilal Pisalo Basmol, pada tahun 1991, tempat rukyatul hilal dipindah ke Masjid Al-Musyari`in yang berjarak hanya beberapa meter di belakang tempat yang lama. Masjid Al-Musyari`in sendiri memiliki menara dengan ketinggian 28 meter, dan yang digunakan untuk rukyatul hilal pada ketinggian 25 meter dari menara. Tetapi, hanya pada ketinggian 9 meter saja, yaitu ketinggian yang ada di masjid, sebenarnya hilal sudah dapat dirukyat. Bukan hanya tempat rukyatul hilalnya saja yang berubah, tetapi juga sistem hisab yang dijadikan rujukan bukan hanya kitab Taqwim an- Nayyirain dan Sullam an-Nayyirain, tetapi juga menggunakan Ephemeris, Newcomb, dan lainnya.  Sampai saat ini ,setiap menjelang 1 Ramadhan, saat hari penentuan puasa, Masjid Al-Musyari`in, Pisalo Basmol sangat ramai dikunjungi oleh kaum muslimin, terutama masyarakat Betawi, yang datang dari Jakarta dan sekitaranya hanya untuk melihat  ahlinya orang Betawi mengeker bulan demi menghilangkan keraguan apakah besok sudah puasa atau belum?
Di antara murid-muridnya yang kemudian menjadi ulama Betawi adalah Mu`allim Thabrani Paseban; KH. Abdul Ghani, Pesalo Basmol (bapak dari KH. Syarifuddin Abdul Ghani, MA); KH. Abdul Rozak Ma`mun, Tegal Parang; KH. Abdul Rahman, Petunduan; KH. Soleh, Tanah Koja; KH. Abdullah Syafi`i, pendiri dan pemimpin Perguruan Asy-Syafi`iyyah; KH. Nahwari, Kuningan, Jakarta Selatan; KH. Sa`idi, Ciputat; Syekh KH. Muhammad Muhadjirin Amsar Ad-Darry, pendiri dan pimpinan Pesantren An-Nida Al-Islami, Bekasi; KH. Najib, Tanah Abang; KH. Bakir, Rawa Bangke; KH. Abdurrahman, Bekasi; KH. Bakar, Tambun; KH. Abdullah, Kampung Baru, Cakung Barat;  KH. Mukhtar, Cengkareng; KH. Mas`ud, Cengkareng (ayah dari KH. Hasyim Mas`ud pimpinan pesantren Al-Hidayah, Basmol), KH. Tohir Rohili, pendiri dan pimpinan Perguruan At-Tahiriyah; KH. Thohir, Kampung Baru, Kebayoran, Jakarta Pusat; KH. Mas`ud, Pesalo Basmol; KH. Muhammad Azhari, Ketapang; KH. Syarbini, Kedaung Kaliangke; KH. Mursan, Batu Ceper; KH. Mohammad Zen, Kaliangke; KH. Najihun, Duri Kosambi; KH. Abdul Wahab, Rawabuaya; dan Guru Ma`mun, Rawabuaya; KH. Sukri, Batu Ceper; KH. Arsad, Batu Ceper; dan KH. Amin, Batu Ceper. ***
(Rakhmad Zailani Kiki, sumber: Genealogi Intelektual Ulama Betawi, Jakarta Islamic Centre, 2011)

  • Respon Alquran terhadap Miras dan 10 Ekses Destruktifnya
    Respon Alquran terhadap Miras dan 10 Ekses Destruktifnya
    by nanda●04/03/2021
  • NEGERI DARURAT MIRAS
    NEGERI DARURAT MIRAS
    by nanda●04/03/2021

kiki

kiki

Berita Terkait

Mengenang Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf, Bukit Duri
Tokoh

Mengenang Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf, Bukit Duri

23/01/2021
247
Tokoh

Syekh Sulaiman Al-Khatib: “Yang Menimpa Suriah Perlu Perhatian Badan-Badan Internasional…”

15/12/2016
34
Artikel

Saat Ulama 16 Negara Berbincang Seputar Dakwah Ibukota

08/12/2016
24
Next Post

Dr. Hj Tuty Alawiyah, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia ke-4, Meninggal Dunia

K.H. Najihun: Ulama Ahli Sajak

Guru Mughni : Pengkader Ulama Betawi dari Kuningan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

mui dki bersama gubernur

Hari ini Gubernur DKI Jakarta menyaksikan penyerahan ISO 9001:2015 MUI DKI Jakarta sekaligus Mengukuhkan Pengurus Gannas Anar

1 year ago
23

Bagaimana Umat Islam Menyikapi Pasar Bebas ASEAN 2016?

5 years ago
13

Mengenang Seabad Wafatnya Mufti Betawi, Habib Utsman bin Yahya

7 years ago
594

Bagaimana Metode Penetapan Fatwa MUI?

6 years ago
1.8k

Categories

  • Artikel
  • Berita
  • Dakwah dan Pengembangan Masyarakat
  • Fatwa
  • Hikmah
  • Himbauan
  • Info Halal
  • Info Lembaga
  • Informasi dan Komunikasi
  • Majalah
  • Opini
  • Pemberdayaan Ekonomi Umat
  • Pemberdayaan Perempuan, Remaja dan Keluarga
  • Pembinaan Seni dan Budaya Islam
  • Pendidikan dan Kaderisasi
  • Pengkajian dan Penelitian / LITBANG
  • Ragam
  • TAUSYIYAH
  • Tokoh
  • Ukhuwah Islamiyah

Topics

alamat mui dki bukufatwa dakwah dakwahibukota dakwahinternasional fatwa fatwamui fatwamuidki fatwa mui dki jakarta haji hikmah infokommuidki Islam jaiic jakarta jifest kantor mui dki jakarta ketua mui dki kh munahar muchtar kh yusuf aman kominfomuidkijakarta konferensiinternasional konferensimuidki lppommuidki lppom mui dki jakarta mudzakaroh mui dki jakarta muhammad mui muidki muidkievents muidkijakarta mui dki jakarta mui indonesia muijakartapusat mui provinsi dki jakarta muipusat Nabi pdu pengurus mui dki jakarta pku rakerdamuidkijakarta ramadhan Rasulullah sufi ulama

Highlights

Tausiah Terkait Daftar Bidang Usaha Industri Peredaran Miras

MUI DKI Award 2021, Apresiasi untuk Mereka yang Berjasa

Ahlan Wasahlan Pengurus Baru MUI Kota Jakarta Selatan

Peduli Banjir Di DKI Jakarta, MUI DKI Jakarta Menyerahkan Bantuan Logistik

Pengukuhan PKU XVII dan PDU MUI Jakarta: Ulama Saat Ini Janganlah Menjadi Sapu

MUI Kota Jakarta Selatan Lahirkan Ulama Dalam Wisuda PDU ke 9

Trending

Berita

Respon Alquran terhadap Miras dan 10 Ekses Destruktifnya

by nanda
04/03/2021
50

Respon Alquran terhadap Miras dan 10 Ekses Destruktifnya Apapun dalihnya, konsumsi miras tidak akan membawa situasi yang...

fuad-thohari

NEGERI DARURAT MIRAS

04/03/2021
41

Kajian Hukum MUI DKI Jakarta Terhadap PerPres No 10 Tahun 2021

03/03/2021
120

Tausiah Terkait Daftar Bidang Usaha Industri Peredaran Miras

02/03/2021
33
MUI DKI Award 2021, Apresiasi untuk Mereka yang Berjasa

MUI DKI Award 2021, Apresiasi untuk Mereka yang Berjasa

28/02/2021
86

Majelis Ulama Indonesia

Provinsi DKI Jakarta

Kelahiran Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta termasuk unik. Ia lahir pada tanggal 13 Februari 1975, sementara MUI Pusat lahir pada 17 Rajab 1395 H, bertepatan dengan tanggal 26 Juli 1975. Artinya MUI Provinsi DKI Jakarta lahir sekitar 5 bulan lebih awal mendahului organisasi induknya.

Tags

Artikel Berita Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Fatwa Hikmah Himbauan Info Halal Info Lembaga Informasi dan Komunikasi Komisi Bidang Lainnya Majalah Opini Pemberdayaan Ekonomi Umat Pemberdayaan Perempuan, Remaja dan Keluarga Pembinaan Seni dan Budaya Islam Pendidikan dan Kaderisasi Pengkajian dan Penelitian / LITBANG Ragam TAUSYIYAH Tokoh Ukhuwah Islamiyah

Berita Terbaru

Respon Alquran terhadap Miras dan 10 Ekses Destruktifnya

NEGERI DARURAT MIRAS

Kajian Hukum MUI DKI Jakarta Terhadap PerPres No 10 Tahun 2021

Tausiah Terkait Daftar Bidang Usaha Industri Peredaran Miras

MUI DKI Award 2021, Apresiasi untuk Mereka yang Berjasa

Ahlan Wasahlan Pengurus Baru MUI Kota Jakarta Selatan

© 2021 - Official Website MUI DKI Jakarta, All rights belong to their respective owners.
Bidang Infokom MUI DKI Jakarta.

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sejarah MUI DKI Jakarta
    • Pimpinan MUI DKI
    • Bidang-Bidang
  • Berita
  • Fatwa
  • MUI Kota
    • MUI Jakarta Pusat
    • MUI Jakarta Selatan
    • MUI Jakarta Barat
    • MUI Jakarta Utara
    • MUI Jakarta Timur
    • MUI Kep. Seribu
  • About Us
  • Tanya MUI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In