• Pedoman Siber
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
Friday, 9 April, 2021
  • Login
Majelis Ulama Indonesia Provinsi DKI Jakarta
  • Home
  • Profil
    • Sejarah MUI DKI Jakarta
    • Pimpinan MUI DKI
    • Bidang-Bidang
  • BeritaTerbaru
  • Fatwa
  • MUI Kota
    • MUI Jakarta Pusat
    • MUI Jakarta Selatan
    • MUI Jakarta Barat
    • MUI Jakarta Utara
    • MUI Jakarta Timur
    • MUI Kep. Seribu
  • About Us
  • Tanya MUI
No Result
View All Result
Majelis Ulama Indonesia Provinsi DKI Jakarta
  • Home
  • Profil
    • Sejarah MUI DKI Jakarta
    • Pimpinan MUI DKI
    • Bidang-Bidang
  • BeritaTerbaru
  • Fatwa
  • MUI Kota
    • MUI Jakarta Pusat
    • MUI Jakarta Selatan
    • MUI Jakarta Barat
    • MUI Jakarta Utara
    • MUI Jakarta Timur
    • MUI Kep. Seribu
  • About Us
  • Tanya MUI
No Result
View All Result
Majelis Ulama Indonesia Provinsi DKI Jakarta
No Result
View All Result

Tragedi PKI di Mata Seorang Santri

kiki by kiki
02/10/2015
in Artikel, Berita
0
Home Artikel
0
SHARES
64
VIEWS
Share on Facebook

Baca JugaBerita Lainnya

Respon Alquran terhadap Miras dan 10 Ekses Destruktifnya

NEGERI DARURAT MIRAS

Kajian Hukum MUI DKI Jakarta Terhadap PerPres No 10 Tahun 2021

Dua tahun menjelang tragedi G 30 S/PKI, desaku mengalami riuh redanya rapat-rapat politik. Parade drumband digelar pada setiap even perayaan disertai semangat revolusioner “Ganyang Malaysia”. Barisan Tani Indonesia (BTI), organisasi kaum tani Partai Komunis Indonesia (PKI), aktif menggelar rapat politik. Orasi yang berisi ancaman dan teror keluar dari tokoh BTI/PKI yang ditujukan kepada para ulama, kepala desa dan orang-orang kaya.
Di antara mereka yang menjadi korban teror BTI adalah ayahku. Dua kali BTI/PKI datang ke rumah. Saat itu, aku masih seorang murid Sekolah Rakyat (SR). Kedatangan mereka yang pertama menyampaikan pesan kepada ayah bahwa kalau PKI menang, sawah-sawah orang kaya akan dibagi rata untuk buruh tani. Kulihat wajah tokoh PKI menebar ancaman dengan garang. Sementara ayah memandang mereka dengan penuh tanya. Kalimat yang keluar dari ayah,”Allah Maha Adil.” Mereka pun pulang.
Mereka datang kembali ke rumah. Ada acara Walimatul khitan adikku. Orang PKI kembali terlibat perbincangan panas dengan ayah. Kudengar orang PKI kembali menebar teror,”Kau tahu, kami sudah menyiapkan `Kolam Mambo`!” Kolam Mambo adalah istilah orang-orang PKI untuk ‘ladang pembantaian` bagi kyai dan santri jika PKI menang, demikian ancaman tokoh PKI itu.Rupanya, teror ini membuat ayah khawatir. Beliau sempat berkata,”Peristiwa Madiun akan berulang?”Sejak itu, banyak kyai yang sering datang ke rumah, entah apa yang diperbincangkan, aku tidak lagi dapat mengingatnya dengan pasti.
Tamat SR, ayah mengantar aku mondok ke Kajen, Margoyoso, Pati. Suasana menjelang tragedi G.30.S semakin nyata. Untuk kekuatan PKI sangat menakutkan. Pawai, rapat dan isu-isu teror berseliweran. Lagi-lagi kyai dan santri menjadi sasaran teror. Aku sangat takut ketika perayaan 17 Agustus 1965. Beribu orang berbaris menuju lapangan. Kostum warna hitam dan topi berwarna merah sangat dominan dan memenuhi lapangan. Lagu “Genjer-Genjer” dan yel PKI membahana memenuhi langit lapangan.
Sementara itu, kaum santri tidak kalah semangat. Mereka melantunkan Shalawat Badar disertai yel-yel NU. Suasana seperti mau perang. AKu tetap khawatir dan ketakutan, jumlah mereka lebih banyak dan galak.
Akhirnya, hari-hari yang sangat ditakutkan itu tiba. Setelah shalat Jum`at, tanggal 1 Oktober 1965, kyai kami mengumpulkan seluruh santri. Tidak seperti biasa, tiga orang kyai kami hadir semua. Kyai Fahrurazi bertindak sebagai juru bicara. Beliau mengatakan baru mendengar siaran Radio Republik Indonesia (RRI) yang memberitakan telah terjadi kudeta yang dilakukan oleh Dewan Jenderal. Kudeta dapat digagalkan oleh Dewan Revolusi dan Presiden Soekarno selamat. Berita itu diulas oleh kyai dengan sangat jitu. Kata beliau, pasti yang melakukan kudeta itu PKI, bukan Dewan Jenderal.  PKI biasa melakukan fitnah melalui agitasi dan propaganda. Kyai kemudian menceritakan tragedi pemberontakan PKI di Madiun tahun 1948. Menutup pertemukan, Kyai berdoa untuk keselamatan para santri dan pondok.
Hidup di pondok pesantren seterusnya sangat mencekam. Pengajian banyak diliburkan diganti dengan mendengarkan petunjuk kyai bagaimana menghadapi kemungkinan serangan PKI. Ijazah dan wirid tolak bala diberikan dan diajarkan kepada para santri. Rasa takut menyertai kehidupan santri yang berlangsung sekitar satu bulan. Bila malam tiba, kami tidak tidur di pondok. Sembunyi di makam, masjid atau di rerimbunan pohon rumbia. Bunyi kentongan bertalu-talu bila ada ancaman adalah yang paling aku takuti. Untung santri senior selalu siap di depan melindungi yang yunior.  Begitulah kehidupan di pondok pesantren saya pada tahun 1965.
Suasana takut berganti dengan harapan. Pasukan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) datang. Bersama Kyai dan para santri, RPKAD berperang menumpas PKI. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar! PKI hancur dan dibubarkan oleh Jenderal Soeharto. Pembangunan nasional dimulai, kesejahteraan meningkat dan Indonesia menjadi negara industri baru. Kapal, kereta api dan pesawat terbang pun dibuat oleh tangan cerdas anak bangsa. Sayang, reformasi mendorong sebagian kita menuntut bangsa ini minta maaf kepada PKI. Loh, kok jadi kebalik-balik? Astaghfirullahal`adzim.
 
Ahmad Syafi`i Mufid
Kampung Madani Bekasi
(sumber gambar: http://chirpstory.com/li/287083)

  • Respon Alquran terhadap Miras dan 10 Ekses Destruktifnya
    Respon Alquran terhadap Miras dan 10 Ekses Destruktifnya
    by nanda●04/03/2021
  • NEGERI DARURAT MIRAS
    NEGERI DARURAT MIRAS
    by nanda●04/03/2021

kiki

kiki

Berita Terkait

Berita

Respon Alquran terhadap Miras dan 10 Ekses Destruktifnya

04/03/2021
48
fuad-thohari
Berita

NEGERI DARURAT MIRAS

04/03/2021
38
Berita

Kajian Hukum MUI DKI Jakarta Terhadap PerPres No 10 Tahun 2021

03/03/2021
111
Next Post

Tantangan Dakwah di Era Komunitas ASEAN

Dakwah Dengan Video Game

Solusi Islam dalam Mengatasi Ketidakpuasaan Kerja

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Al-Qur`an, Sumber Peradaban Islam (1)

5 years ago
22

Silaturahmi MUI Jakarta Pusat ke Ponpes Wali Barokah Kediri

3 years ago
18

ILMU, ULAMA, DAN REFORMASI SISTEM PENDIDIKAN PESANTREN

6 years ago
48

Tantangan Dakwah di Era Komunitas ASEAN

6 years ago
58

Categories

  • Artikel
  • Berita
  • Dakwah dan Pengembangan Masyarakat
  • Fatwa
  • Hikmah
  • Himbauan
  • Info Halal
  • Info Lembaga
  • Informasi dan Komunikasi
  • Majalah
  • Opini
  • Pemberdayaan Ekonomi Umat
  • Pemberdayaan Perempuan, Remaja dan Keluarga
  • Pembinaan Seni dan Budaya Islam
  • Pendidikan dan Kaderisasi
  • Pengkajian dan Penelitian / LITBANG
  • Ragam
  • TAUSYIYAH
  • Tokoh
  • Ukhuwah Islamiyah

Topics

alamat mui dki bukufatwa dakwah dakwahibukota dakwahinternasional fatwa fatwamui fatwamuidki fatwa mui dki jakarta haji hikmah infokommuidki Islam jaiic jakarta jifest kantor mui dki jakarta ketua mui dki kh munahar muchtar kh yusuf aman kominfomuidkijakarta konferensiinternasional konferensimuidki lppommuidki lppom mui dki jakarta mudzakaroh mui dki jakarta muhammad mui muidki muidkievents muidkijakarta mui dki jakarta mui indonesia muijakartapusat mui provinsi dki jakarta muipusat Nabi pdu pengurus mui dki jakarta pku rakerdamuidkijakarta ramadhan Rasulullah sufi ulama

Highlights

Tausiah Terkait Daftar Bidang Usaha Industri Peredaran Miras

MUI DKI Award 2021, Apresiasi untuk Mereka yang Berjasa

Ahlan Wasahlan Pengurus Baru MUI Kota Jakarta Selatan

Peduli Banjir Di DKI Jakarta, MUI DKI Jakarta Menyerahkan Bantuan Logistik

Pengukuhan PKU XVII dan PDU MUI Jakarta: Ulama Saat Ini Janganlah Menjadi Sapu

MUI Kota Jakarta Selatan Lahirkan Ulama Dalam Wisuda PDU ke 9

Trending

Berita

Respon Alquran terhadap Miras dan 10 Ekses Destruktifnya

by nanda
04/03/2021
48

Respon Alquran terhadap Miras dan 10 Ekses Destruktifnya Apapun dalihnya, konsumsi miras tidak akan membawa situasi yang...

fuad-thohari

NEGERI DARURAT MIRAS

04/03/2021
38

Kajian Hukum MUI DKI Jakarta Terhadap PerPres No 10 Tahun 2021

03/03/2021
111

Tausiah Terkait Daftar Bidang Usaha Industri Peredaran Miras

02/03/2021
32
MUI DKI Award 2021, Apresiasi untuk Mereka yang Berjasa

MUI DKI Award 2021, Apresiasi untuk Mereka yang Berjasa

28/02/2021
82

Majelis Ulama Indonesia

Provinsi DKI Jakarta

Kelahiran Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta termasuk unik. Ia lahir pada tanggal 13 Februari 1975, sementara MUI Pusat lahir pada 17 Rajab 1395 H, bertepatan dengan tanggal 26 Juli 1975. Artinya MUI Provinsi DKI Jakarta lahir sekitar 5 bulan lebih awal mendahului organisasi induknya.

Tags

Artikel Berita Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Fatwa Hikmah Himbauan Info Halal Info Lembaga Informasi dan Komunikasi Komisi Bidang Lainnya Majalah Opini Pemberdayaan Ekonomi Umat Pemberdayaan Perempuan, Remaja dan Keluarga Pembinaan Seni dan Budaya Islam Pendidikan dan Kaderisasi Pengkajian dan Penelitian / LITBANG Ragam TAUSYIYAH Tokoh Ukhuwah Islamiyah

Berita Terbaru

Respon Alquran terhadap Miras dan 10 Ekses Destruktifnya

NEGERI DARURAT MIRAS

Kajian Hukum MUI DKI Jakarta Terhadap PerPres No 10 Tahun 2021

Tausiah Terkait Daftar Bidang Usaha Industri Peredaran Miras

MUI DKI Award 2021, Apresiasi untuk Mereka yang Berjasa

Ahlan Wasahlan Pengurus Baru MUI Kota Jakarta Selatan

© 2021 - Official Website MUI DKI Jakarta, All rights belong to their respective owners.
Bidang Infokom MUI DKI Jakarta.

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sejarah MUI DKI Jakarta
    • Pimpinan MUI DKI
    • Bidang-Bidang
  • Berita
  • Fatwa
  • MUI Kota
    • MUI Jakarta Pusat
    • MUI Jakarta Selatan
    • MUI Jakarta Barat
    • MUI Jakarta Utara
    • MUI Jakarta Timur
    • MUI Kep. Seribu
  • About Us
  • Tanya MUI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In