Halal

LPPOM MUI Berbagi Pengalaman Riset Halal Di Turki

[ad_1]

LPPOM MUI berkesempatan hadir dalam World Halal Summit 2023 sebagai narasumber untuk membicarakan riset halal terkait metode analisis DNA babi. Dalam hal ini, LPPOM MUI telah memiliki laboratorium yang mumpuni dan terakreditasi SNI ISO/IEC17025:2017.

Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) melalui Corporate Secretary Manager LPPOM MUI, Raafqi Ranasasmita, mendapatkan kesempatan emas untuk menjadi salah satu pembicara pada “The First Seminar on Halal Testing and Analysis of Halal Products, SMIIC Professional Seminar Series”. Acara ini merupakan bagian dari World Halal Summit 2023 yang berlangsung antara 23-25 November di di Istanbul Expo Center, Istanbul, Republik Turki.

Sebelumnya, makalah yang dikirimkan LPPOM MUI telah lolos seleksi dari ratusan makalah yang masuk. Berkat hal tersebut, LPPOM MUI berkesempatan untuk diundang oleh Standards and Metrology Institute for Islamic Countries (SMIIC). Organisasi ini berada di bawah Organisasi Konferensi Islam (OKI) yang bertugas untuk membuka jalan guna memperlancar perdagangan dengan mengurangi hambatan terkait standardisasi atas bahan baku, produk, dan produsen.

Saat membuka acara, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan, berharap diskusi yang berlangsung selama acara World Halal Summit dapat membuka peluang kerja sama bagi industri dan konsumen. Acara terbesar di bidang halal dunia ini diharapkan dapat mengundang 40 ribu pengunjung, 100 ribu di antaranya dari pengunjung asing.

“Ada permintaan signifikan terkait produk dan jasa tersertifikasi halal berkenaan dengan aspek kebersihan dan kesehatan serta minat konsumen muslim. Saat ini, pasar halal global terkait pangan, pariwisata, kosmetik, dan keuangan melebihi 5 triliun USD. Sertifikasi dan standardisasi memiliki peran yang krusial untuk memastikan akses konsumen ke produk dan jasa halal melalui perdagangan global. Forum ini diharapkan dapat menjembatani hal tersebut,” jelas Erdoğan.

LPPOM MUI sendiri hadir pada sesi awal yang dimoderatori Dr. Burhanettin Yalçınkaya dari Tübitak National Meterology Institute. Raafqi hadir membawakan makalah berjudul, “Choosing The Appropriate Porcine DNA Testing Standard For SMIIC.”  Dalam paparannya, Raafqi menjelaskan riset yang dilakukan Laboratorium LPPOM MUI untuk mendeteksi DNA babi, seperti realtime PCR dengan intercalating dye (SBYR) dan probe, loop-mediated isothermal amplification (LAMP), dan biosensor. Seluruhnya lalu dibandingkan dengan riset yang ada dan standar ISO/TS 20224 – 3:2020.

“Ada tiga tantangan uji DNA babi dengan PCR: sensitivity, reproducibility, dan robustness. Laboratorium LPPOM MUI telah aktif berperan dalam Tim Teknis Badan Standardisasi Nasional (BSN) dalam merumuskan SNI. Meski begitu, masih ada kekurangan dalam metode ini di antaranya validasi yang hanya dilakukan pada sampel daging saja. Untuk itu, LPPOM MUI memaparkan berbagai teknik uji yang sudah dilakukan oleh Laboratorium LPPOM MUI untuk menjawab tantangan ini,” ungkap Raafqi.

Dalam kesempatan ini, pihaknya juga memaparkan riset terkait kelebihan dan kekurangan berbagai metode uji DNA babi, dan sampai pada kesimpulan bahwa uji dengan LAMP merupakan metode yang paling sensitif meskipun masih memiliki kekurangan. Salah satu riset verifikasi terhadap protokol ISO/TS 20224 – 3:2020 dengan gelatin babi yang sudah dilakukan BSN juga menunjukkan bahwa metode ini memiliki peluang besar untuk diadopsi sebagai standar SMIIC, namun tetap memerlukan verifikasi lebih lanjut.

Di Indonesia, LPPOM MUI turut berperan aktif dalam konsorsium pengujian halal yang dibentuk Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), juga berbagai forum yang mendorong standar pengujian halal. Hal ini merupakan bentuk komitmen LPPOM MUI sebagai Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) tertua di Indonesia untuk memberikan jaminan halal dan ketenteraman umat Muslim, antara lain salah satunya melalui pengujian cemaran DNA babi.

Laboratorium LPPOM MUI merupakan laboratorium pertama di Indonesia yang terakreditasi ISO17025 untuk ruang lingkup bumbu dan perisa. Laboratorium ini menawarkan jasa analisa dan pengembangan penelitian untuk mendeteksi material non-halal yang biasa dijumpai di kehidupan sehari-hari dan juga analisa terkait pemenuhan SNI.

Fasilitas yang dimiliki mencakup laboratorium bioteknologi, fisika, kimia dan mikrobiologi dengan alat-alat seperti real-time PCR, GC-FID, GC-MS, HPLC, ICP-MS, dan sebagainya. Adapun layanan pengujian yang disediakan meliputi identifikasi protein spesifik babi, identifikasi DNA spesies, pengukuran kadar pelarut, daya tembus air pada produk tinta dan kosmetik, identifikasi kulit pada produk kulit samak, serta analisa pemenuhan SNI pada produk pangan. Seluruh penjelasan dan informasi terkait dengan pengujian laboratorium LPPOM MUI dapat Anda akses melalui website https://e-halallab.com/. (RR)



[ad_2]

Source link

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

Halal

Apoteker Siap Songsong Wajib Halal Farmasi 2026

[ad_1] Kewajiban produk farmasi terdiri atas beberapa tahapan. Penahapan kewajiban sertifikasi halal untuk industri farmasi diawali oleh industri obat-obatan tradisional
Halal

Lowongan Pekerjaan LPPOM MUI – Marketing Officer

[ad_1] Tanggung jawab : Mendukung perencanaan strategi marketing, melalui kegiatan analisis pasar, perubahan regulasi, dan rencana strategis lembaga Mendukung penyediaan